Rabu, 30 November 2016

Kompetisi Game Lenovo Dibuka 24 Oktober

Lenovo segera menggelar kompetisi game keduanya di Indonesia. Kompetisi game yang dikenal sebagai Lenovo Gaming League (LGL 2) itu akan mulai dengan pendaftaran pada akhir Oktober ini dan berlangsung hingga digelarnya Grand Final pada Januari 2017 mendatang.



Consumer Marketing Lead Lenovo Indonesia, Diantika menjelaskan LGL 2 ini digelar di enam kota, yaitu Jabodetabek, Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, serta Surabaya. Harapannya, ribuan gamer bisa membentuk tim dan ikut serta dalam komptesi berhadian ini.

“Enam kota tersebut merepresentasikan 90 persen pasar gamer di Indonesia, karena itu kami menggelarnya di sana,” ujarnya di acara peluncuran Lenovo Gaming Series dan LGL 2 di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

“Acara ini memang rencananya dibuat sebagai acara tahunan. Nanti kami akan meng-eksplor berbagai kategori game dan bisa jadi akan ada yang skala internasional,” imbuhnya.

Diantika menjelaskan lebih lanjut, LGL 2 mempertandingkan dua game, yatui Defenses of The Ancient (DoTA) 2 dan Point Blank. Ini berbeda dengan kompetisi tahun lalu yang hanya mempertandingkan satu game sata, yaitu DoTA 2.

Pemain dipersilahkan membentuk tim yang terdiri dari empat hingga lima orang pemain. Bila ingin mendaftarkan tim, Ada bisa melakukannya melalui tautan ini.

Proses pendaftaran akan dimulai secara serentak pada 24 Oktober 2016, dengan tanggal penutupan bervariasi sesuai kota tempat bertanding.

Selanjutnya, masing-masing tim akan menjalani babak peyisihan dan bertanding dengan tim lain di kota yang sama secara online. 16 tim yang memenangkan babak penyisihan akan diadu seara offline, menggunakan kabel LAN, di kota masing-masing.

Tim pemenenang pertandingan offline akan dibawa ke tahap Grand Final di Jakarta. Rencananya pertandingan puncak tersebut akan digelar pada 22 Januari 2016. Hadiah total untuk pertandingan final dijanjikan mencapai Rp 250 juta.

Jumat, 25 November 2016

Baru 2 Hari Kerja, Karyawan Twitter Dipecat gara-gara Status Facebook

Greg Gopman harus menerima nasibnya yang seakan dipermainkan Twitter. Perusahaan mikroblog itu merekrutnya sebagai manajer bisnis virtual reality (VR) pada 18 Oktober lalu.



Hanya sehari, Gopman lalu dipecat hari ini, Kamis (20/10/2016). Hal ini diketahui dari status Gopman di akun Facebook personalnya.



Ini baru pertama kali dilakukan Twitter selama lebih kurang 12 tahun berdiri sebagai perusahaan. Lantas, kesalahan apa yang dibuat Gopman?

Dilansir KompasTekno dari Quartz, Twitter mendapati rekam jejak Gopman yang dianggap buruk sebagai pengguna Facebook. Pria tersebut pernah menulis status yang terkesan merendahkan para gelandangan di jalanan.

"Tak ada hal positif jika mereka (gelandangan) ditempatkan berdekatan dengan kami," begitu salah satu kutipan dari statusnya yang terhitung panjang, hingga empat paragraf.

Status itu ditulis pada 2013 lalu dan sudah dihapus dari laman Facebook Gopman. Sayangnya, apa yang sudah diunggah ke internet kerap tak bisa benar-benar dihapus.

Salah satu media teknologi kawakan, TechCrunch, menulis soal penunjukan Gopman sebagai kepala VR di Twitter. Pada artikelnya, TechCrunch juga membubuhkan informasi soal status "berbahaya" Gopman beberapa tahun lalu.

Twitter lalu memutuskan untuk memecat Gopman. Hal ini mengisyaratkan dua hal. Pertama, Twitter sangat memperhatikan sikap sosial pekerjanya. Di sisi lain, HRD Twitter terbukti tak menggali secara dalam soal latar belakang calon pekerjanya.

Pasalnya, TechCrunch pun tak melakukan upaya keras untuk mendapati status Facebook Gopman pada masa lampau. Ketika mencari nama Gopman di mesin pencari, beberapa media kala itu sudah memberitakan soal status tersebut.

Kejadian ini lagi-lagi mengingatkan kita bahwa sikap di internet bisa menentukan masa depan. Sebaiknya, sebelum membagi apa pun di ranah maya, konsekuensinya dipikir matang-matang.

Minggu, 20 November 2016

Cerita di Balik Batalnya Mobil Otonomos LeEco Melenggang di AS

Untuk memulai debutnya di Amerika Serikat, LeEco sebenarnya sudah menyiapkan sebuah produk pamungkas, yakni mobil listrik otonomos (bisa berjalan sendiri) bernama LeSee Pro.



Namun, apa daya. LeEco batal merilis secara resmi perangkat tersebut. Apa pasal?

CEO LeEco Yueting Jia berkisah bahwa sebenarnya sudah ada satu prototipe LeSee Pro yang bisa dipamerkan. Akan tetapi, mobil yang disebutnya sebagai supercar itu "dipinjam" untuk keperluan syuting film Transformers seri terbaru.

"LeSee Pro mengambil bagian dalam Transformers 5 dan saya pikir itu keren," bangga Jia di depan ratusan media, termasuk wartawan Kompas.com Deliusno.

Nah, sebagai penggantinya, LeEco menyatakan bakal membawa LeSee generasi pertama. Namun sial, truk trailer yang membawa produk itu dari Los Angeles ke San Francisco mengalami kecelakaan di tengah perjalanan.

"Kecelakaan itu membuat kerusakan yang serius, kami tidak bisa memperbaikinya tepat waktu," sesal Jia.

Tidak kehilangan akal, LeEco pun langsung menghubungi Michael Bay, sang sutradara Tranformers, untuk meminjam LeSee Pro dari lokasi syuting untuk sementara.

"Setelah berdiskusi dengan Michael Bay, kami akhirnya mengirimkan LeSee Pro dari London (tempat syuting Transformers 5) ke San Francisco," ujar Jia.

Namun, apa daya, pengiriman dari London tersebut mengalami keterlambatan. Pada akhirnya, Jia memutuskan untuk menunda perilisan resmi LeSee Pro di AS.

Punya desain futuristik

Untungnya, menjelang akhir acara, LeEco berhasil membawa LeSee Pro ke tempat pameran untuk sekadar dipajang, bukan dirilis secara resmi. Para media pun diberikan kesempatan untuk mengambil foto mobil pintar itu.

Hadir sebagai mobil konsep, LeSee Pro punya bentuk futuristik. Mobil ini berwarna silver dengan lekukan yang seperti ingin memperlihatkan bawah ia berasal dari masa depan.



Deliusno/Kompas.com
Bagian atas bisa digunakan sebagai "mata" saat mode otonomos


Di bagian atas, terdapat sebuah alat yang berfungsi sebagai "indera penglihatan", yang bisa digunakan saat mobil dalam mode tanpa sopir.


Deliusno/Kompas.com
Setir dapat masuk saat mode otonomos

Kerennya lagi, setir akan masuk ke dashboard ketika mode tanpa sopir dinyalakan. Fungsinya agar pengguna bisa duduk lebih santai dan lega.

Sayangnya, mobil ini baru berupa konsep belaka. LeEco masih belum mau mengungkap harga dan kapan produk ini akan dipasarkan.

LeEco sendiri berjanji untuk memamerkan kembali LeSee Pro pada ajang CES awal tahun 2017 mendatang.

Selasa, 15 November 2016

Indonesia Butuh Ponsel 4G Rp 1 Juta-an Lebih Banyak

Diperlukan lebih dari sekadar edukasi kepada pengguna layanan telekomunikasi 2G jika Indonesia ingin segera bermigrasi ke 4G.



Salah satu caranya dengan memperkenalkan ponsel 4G berharga murah agar masyarakat dengan daya beli rendah bisa ikut mencicipinya.

Country Director Qualcomm Indonesia Shannedy Ong mengatakan, migrasi dari 2G ke 4G ini perlu segera dilakukan agar Indonesia tidak semakin tertinggal dari negara lain.

Selain itu, peralihan tersebut akan mengoptimalkan kinerja 4G di Indonesia. Sebab, penggunaan ponsel 2G di Tanah Air justru "mencaplok" jalur spektrum 4G di frekuensi 1.800 MHz.

Baca: Ini Alasan Sinyal 4G di Indonesia Masih Lemot

Karena itu, Qualcomm Indonesia akan bekerja sama dengan operator telekomunikasi untuk mengedukasi pengguna ponsel tentang pentingnya beralih ke 4G.

Selain itu, perlu ada smartphone 4G dengan harga sangat murah untuk membujuk pemakai ponsel 2G agar pindah ke handset 4G.

"Mungkin harganya sudah bukan di bawah Rp 1 juta lagi, kalau bisa di bawah Rp 800.000 atau Rp 700.000 untuk smartphone 4G," kata Ong di sela-sela acara Qualcomm 4G/5G Summit di Hong Kong, Rabu (19/10/2016).

Menurut Ong, selama ini masyarakat pedesaan, baik itu petani maupun nelayan, belum mendapatkan informasi cukup tentang kebutuhan akan 4G dalam menunjang pekerjaan mereka.

Ia yakin bahwa ketika pengguna ponsel sudah merasakan kenyamanan 4G, maka konsumsi terhadap handset yang lebih baik akan meningkat dengan sendirinya.

"Itu kalau mereka melihat bagaimana (4G menunjang pekerjaan), itu akan dengan sendirinya akan switch ke ponsel yang lebih tinggi," kata Ong.

Kamis, 10 November 2016

Smartphone “Super” Punya 3 Prosesor dan RAM 18 GB

Prosesor mobile masa kini sudah memiliki banyak inti pemrosesan (core CPU), tapi Turing Robotics Industries alias TRI rupanya merasa belum cukup.



Perusahaan ini mengembangkan konsep smartphone super bernama Monolith Chaconne yang berisi bukan satu, bukan dua, tapi tiga prosesor high-end Snapdragon 830 besutan Qualcomm.

Snapdragon 830 sendiri belum resmi diumumkan, namun chip ini diprediksi bakal mulai bermunculan pada smartphone flagship tahun depan.

Sebab itulah, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Phone Arena, Jumat (21/10/2016), TRI menjadwalkan rilis Monolith Chaconne pada 2018 mendatang.

Ketiga “naga” di dalam Monolith Chaconne bakal dibuat bisa bekerja secara pararel dengan teknologi khusus yang dijelaskan oleh CEO TRI, Steve Chao, dalam sebuah newsetter.

Prosesor-prosesor itu dipasangkan dengan RAM berjumlah tak kalah mencengangkan, mencapai 18 GB, berikut media penyimpanan 768 GB.

Spesifikasi lainnya mencakup layar 6,4 inci 4K, sepasang slot micro-SD card 256 GB, dan baterai berbasis sel hidrogen.

Ada juga kamera utama dengan resolusi 60 megapiksel yang terdiri dari 4 unit pengambil gambar, kamera depan 20 megapiksel yang terdiri dari 2 unit, berikut 4 slot nano-SIM.

Sudah selesai? Belum! TRI berencana turut menyematkan keyboard slide-out, dan teknologi augmented reality dengan parallel tracking and mapping.

Bentuknya sendiri terbilang aneh, atau futuristik, dengan layar elips dan tubuh mirip mouse komputer berukuran besar.

Spesifikasi luar biasa dari ponsel “super” ini diperlukan untuk menjalankan proses artificial intelligence, berikut sebuah fitur yang disebut dengan akronim A.L.A.N (mengacu pada pionir komputer Alan Turing yang dijadikan nama perusahaan).

Fitur A.L.A.N rencananya akan dikenalkan dan dijelaskan di waktu yang akan datang. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai jadwal ketersediaan atau harga Monolith Chaconne.

Sabtu, 05 November 2016

Laptop "Gaming" IdeaPad Y900 Dijual Rp 35 Juta di Indonesia

 Lenovo merilis laptop game terbarunya, IdeaPad Y900 di Indonesia. Laptop tersebut dibanderol dengan harga premium, yaitu Rp 35 juta. Apa keistimewaannya?



Dengan harga semahal itu, Lenovo menjanjikan pengguna bisa mendapatkan kinerja mulus dan fitur yang membuatnya nyaman dipakai berlama-lama. Hal yang paling menarik, adalah adanya tombol turbo untuk meningkatkan kinerja laptop.

“Sebenarnya IdeaPad Y900 ini sudah memamakai prosesor quad core Intel i7 6820HK. Prosesor ini yang paling tinggi (kinerjanya) dari Intel. Tapi kalau masih sedang main dan membutuhkan kinerja lebih kencang, cukup tekan tombol turbo untuk langsung overclock,” jelas Product Marketing Manager Lenovo Indonesia, Christy Candlestine Susastra, di sela peluncuran Lenovo Gaming Series dan Lenovo Gaming League 2 di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Selain itu, IdeaPad Y900 juga dibekali kartu grafis Nvidia GeForce GTX 980M DDR5 8 GB, dukungan untuk memasang dual SSD 512 GB, serta empat slot memori DDR4 yang bisa menangani maksimal RAM 64 GB.

Soal tampilan, laptop tersebut memiliki layar 17 inci dengan resolusi 1080 piksel (Full HD). Lenovo juga menyematkan speaker JBL dengan fitur dolby premium, teknologi WiFi yang dijanjikan lebih mulus dan keyboard khusus gaming dengan alat penggerak mekanik serta tombol anti licin.

Seri Gaming

Selain mengumumkan kehadiran IdeaPad Y900 di Indonesia, Lenovo juga memamerkan sejumlah produk gaming lainnya. Produk tersebut adalah komputer desktop IdeaCentre Y900, IdeaPad Y700, IdeaPad 700, serta mouse dan headset seri Y.


Yoga Hastyadi Widiartanto/Kompas.com
(ki-ka) Lenovo IdeaPad Y900, headset seri Y, IdeaCentre Y900 dan IdeaPad Y700
Desktop IdeaCentre Y900 merupakan pembaruan untuk desktop dengan nama sama. Lenovo mengubah komposisi hardware penggerak komputer tersebut dengan versi yang lebih tinggi. Harganya pun dibanderol tinggi, yaitu Rp 33 juta.

Consumer Desktop and All-in-One Product Manager Lenovo Indonesia, Julius Tjhin memaparkan, pembaruan tersebut antara lain berupa prosesor Intel Core i7-6700K generasi terbaru, kartu grafis Nvidia GTX 1080 8 GB, serta RAM 2x8 GB.

“IdeaCentre Y900 ini juga sudah siap untuk overclock. Selain itu ada empat slot harddisk, dua slot optical disk drive, wadah water cooling system, serta kipas dan filter debu di bagian depan,” jelas Julius dalam kesempatan yang sama.